Theme Support

panelarrow

Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

Senin, 20 September 2021

Bermitra dengan Orang Tua, Solusi Pengembangan Literasi Anak Usia Dini pada Masa Pandemi

Bermitra dengan Orang Tua, Solusi Pengembangan Literasi Anak Usia Dini pada Masa Pandemi

Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD, rumah merupakan sekolah pertama bagi anak-anak, dan orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak-anak mereka, khususnya bagi anak usia dini sebelum mereka mengenal lingkungan yang lebih luas seperti sekolah dan masyarakat. Oleh karenanya, pendidikan anak usia dini tidak bisa lepas dari peran orang tua. Satuan PAUD dan orang tua harus dapat menjalin kerja sama agar pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal, khususnya di masa pandemi Covid 19 yang memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

Eunike Wahyuningsih dan Ahmad Juweni adalah sepasang suami istri yang memiliki seorang anak usia enam tahun bernama Afif, yang bersekolah di PAUD IT Bina Insan Palu. Selama PJJ, mereka bekerja sama dengan satuan PAUD agar Afif tetap mendapatkan stimulasi yang baik meski belajar di rumah. Mereka sepakat bahwa semua aspek perkembangan anak, termasuk keterampilan literasi, dapat dilakukan sealami mungkin, dan anak tidak kehilangan kesempatan belajar walaupun mereka tidak datang ke sekolah.

Cara-cara cerdas yang dilakukan oleh pasangan Eunika dan Ahmad ini, bisa menginspirasi Ayah, Bunda dan Sobat PAUD;

1. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai topik pembelajaran
Interaksi orang tua bersama anak sangat berperan dalam membentuk pengetahuan mereka. Ibu Eunike dan Pak Ahmad jeli memanfaatkan momen kebersamaan di rumah untuk mendiskusikan tentang apa saja yang dilakukan anak setiap hari atau apa saja yang ada di sekitar rumah. Misalnya, diskusi tentang tanaman sebagai topik belajar ketika berada di perkarangan rumah, mendiskusikan hewan peliharaan saat bermain dengan kucing, dan lain sebagainya.

2. Membacakan buku
Kegiatan membaca buku dilakukan dengan memilih waktu yang tepat dan memberikan kesempatan pada anak untuk memilih sendiri buku yang akan ia baca, didukung penciptaan suasana yang nyaman saat anak membaca. Ibu Eunike dan Pak Ahmad menyadari kondisi saat ini, dimana minat baca buku pada anak sangat rendah akibat pengaruh media elektronik yang lebih menarik. Oleh karena itu mereka berusaha menanamkan kebiasaan membaca buku (cetak) pada anak mereka sebelum tidur, maupun di waktu luang lainnya.

3. Mendorong anak dekat dan cinta buku
Kebiasaan membaca mereka tanamkan dengan mendorong kegiatan membaca setiap hari, dan menyediakan pojok baca di kamar. Mereka mendorong  anak-anak untuk membaca bersama, dimana adik dan kakak bersama-sama terlibat dalam kegiatan tersebut, meski sang adik hanya sekedar memperhatikan kakaknya. Kebiasaan inilah yang menjadikan anak-anak mereka memiliki rasa cinta dan dekat dengan buku.

4. Melibatkan anak dalam kegiatan rumah rumah tangga
Menurut penuturan Ibu Eunika dan Pak Ahmad, dalam melakukan kegiatan belajar dengan anak-anaknya di rumah, anak tidak hanya belajar dengan memegang buku maupun pensil. Ada kalanya mereka dilibatkan dalam pekerjaan rumah tangga, seperti mengajak anak memasak di dapur. Dari kegiatan memasak ini anak tentu bisa mendapatkan banyak manfaat (baca : Libatkan Anak dalam Kegiatan Memasak Banyak Manfaatnya).

5. Ikut bermain bersama
Ibu Eunika dan Pak Ahmad turut bermain dengan anaknya sebagai salah satu cara untuk membantu mengembangkan berbagai keterampilan mereka. Pada saat bermain bersama ini akan terjalin komunikasi yang intensif. Menurut pasangan ini, mengajak anak berkomunikasi sangatlah penting untuk dilakukan karena akan menjadi bekal kemampuan literasi mereka di masa yang akan datang. Bermain tidak harus di tempat yang mewah, bahkan tidak jarang  pasangan ini hanya memanfaatkan taman di sekitar rumah untuk mengajak anak-anak mereka bermain.

Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, kerja sama antara satuan PAUD dengan orang tua ini tidak hanya terjadi selama pembelajaran jarak jauh, namun perlu diteruskan meski pembelajaran tatap muka telah dilakukan. Apalagi selama ini sudah cukup lama anak tidak datang sekolah, tentu ada hal-hal yang harus disiapkan kembali untuk mendukung kelancaran pembelajaran tatap muka tersebut.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat Sobat PAUD lakukan:

Bagi Orang tua

1. Berikan pengetahuan tentang covid pada anak
Orang tua dan guru hendaknya mampu membuat anak mengerti tentang keberadaan virus ini yang membuat manusia menjadi sakit jika mereka tidak menjaga diri dengan baik. Dengan demikian, anak perlu didorong agar mempunyai kesadaran diri untuk menjaga kebersihan, seperti sering mencuci tangan, memakai masker jika keluar rumah, menjaga jarak, menghindari kerumuman, memakan makanan yang bergizi. dan sebagainya. Tentu penjelasan-penjelasan ini perlu didukung dengan cara yang mudah dimengerti oleh anak, seperti menggunakan gambar, video atau media-media yang menarik lainnya.

2. Siapkan kebutuhan anak dengan baik
Orang tua perlu menyiapkan kebutuhan anak ke sekolah seperti membawa bekal makanan, perlengkapan alat tulis yang lengkap agar anak tidak perlu meminjam kepunyaan teman.  Hal ini sebagai salah satu upaya  mencegah penularan virus Covid-19.

3. Bantu anak agar tidak cemas berlebihan
Sobat PAUD, perlu kita pahami bersama bahwa bukan tidak mungkin - karena lama tidak datang ke sekolah - anak merasa takut atau cemas berlebihan dengan keberadaan virus ini saat berada di sekolah. Oleh karena itu orang tua perlu meyakinkan dan menyiapkan anak agar tetap patuh protokol kesehatan.

Bagi Satuan PAUD

1. Siapkan fasilitas penunjang kebersihan
Sebagaimana orang tua menyiapkan anak untuk patuh protokol kesehatan, satuan PAUD juga harus mendukung hal tersebut dengan menyediakan fasilitas yang cukup seperti tempat cuci tangan, sabun cuci tangan, dan memastikan ketersediaan air yang cukup.

2. Beri tanda/simbol jarak aman di sekiar ruangan belajar
Anak-anak belum memiliki kapasitas memori layaknya orang dewasa, bisa saja mereka lupa untuk menjaga jarak dan berkerumun bersama teman-temannya. Untuk mencegah hal itu maka sebaiknya memberi simbol jarak aman dalam setiap ruangan, termasuk ruangan belajar.

Penulis : Ifina Trimuliana M.Pd

Foto      : Dhio Dhafin

Referensi

Kelas Orang Tua Berbagi Episode 10. 2020. Mengembangkan Litetrasi Pada Anak Usia Dini Di Masa BDR. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Paud, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia 2020

0 comments:

Posting Komentar

Tepat Waktu Setiap Waktu

Temukan kami

Arsip

AMANAH Media Utama Paninggaran HP/WA 085200180842 ©2022. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Statistik Blog

Copyright © TK Pertiwi Paninggaran | Powered by Blogger
Design by AnarielDesign | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com