Theme Support

panelarrow

Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

Minggu, 29 Juli 2012

PENTINGNYA PEMBENTUKAN PERILAKU JUJUR PADA ANAK SEJAK USIA DINI

 Menuju Pendidikan Anak Usia Dini yang Lebih Baik


Latar Belakang

Anak terlahir dalam keadaan suci, sebagaimana firman Allah dalam sebuah ayat Al-Qur’an: Kullu mauluudin yuuladul ‘alal fithroti, yang artinya: setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Dengan keluguan dan kepolosannya, ia laksana kertas putih yang akan memiliki warna dan corak sesuai dengan yang digoreskan padanya. Rasa keingintahuannya yang besar dan kemampuan analisisnya yang belum berkembang, cenderung menyebabkan anak meniru segala yang dilihat dan didengarnya.
Orang tua selalu mendambakan anaknya memiliki keunggulan pribadi yang dapat dibanggakan. Bukan hanya cerdas dan pandai, tetapi juga berakhlak mulia. Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang masih mendewakan kecerdasan intelektual (Intellegence Quotient/IQ) dan mengukur kemampuan anak sebatas nilai akademisnya.
Padahal, menurut penelitian Daniel Goleman, pemopuler kecerdasan emosional (Emotional Intellegence/EI atau Emotional Quotient/EQ), IQ hanya menetukan 20% kesuksesan anak di kemudian hari. Kesuksesan anak akan banyak ditentukan oleh kecerdasan emosinya (EQ). [1])
Empati, simpati, dan bentuk-bentuk kecerdasan emosional lainnya, bila berpadu dengan kejujuran yang tertanam kuat sejak dini, akan mempermudah anak untuk diterima di lingkungannya, disamping tentu saja akan menjdi modal dasar yang sangat berharga bagi anak untuk hidup di masyarakat. 
Meskipun juga harus disadari, bahwa upaya pembentukan sifat jujur pada anak bukanlah hal yang mudah. Banyak aspek yang saling terkait dan saling mempengaruhi, antara lain orang tua, guru, dan masyarakat. Kedekatan anak dengan figur-figur di sekelilingnya, sedikit banyak akan mempengaruhi pemahaman dan pandangan anak.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam karya tulis Pentingnya Pembentukan Perilaku Jujur pada Anak sejak Usia Dini ini adalah sebagai berikut:
  1. Apakah pengertian jujur itu?
  2. Apakah sebab-sebab anak suka berbohong?
  3. Mengapa pembentukan perilaku jujur pada anak sangat penting? 
  4. Bagaimana caranya membentuk perilaku jujur pada anak?


Pengertian

Jujur seringkali diartikan sebagai lawan berbohong. Menurut Sri Rahmawati, pengertian berbohong adalah menceritakan hal yang tidak benar secara sadar. Sebenarnya setiap anak pernah berbohong, namun ada yamg berkembang menjadi kebiasaan sampai tua, dan ada yang tidak berkembang. Misalnya, anak-anak usia prasekolah (5-6 tahun) suka melebih-lebihkan cerita. Hal ini terjadi karena mereka belum mampu membedakan antara fantasi dan realita. Itulah salah satu penyebab anak-anak pada umumnya sangat menyukai film kartun. [2])

Adapun bentuk-bentuk kebohongan yang seringkali ditemukan pada anak antara lain:
1.      Penyangkalan sederhana
Misalnya : anak mengaku sudah minum padahal belum. Mengatakan sudah mandi padahal belum mandi.
2.      Mengurangi atau melebihkan
Misalnya: anak menceritakan kehebatan ibu gurunya secara berlebihan, “Ibu guruku bisa membuat robot sebesar rumah dan robot itu bisa bicara.” Padahal, ibu gurunya hanya membuat robot-robotan dan yang berbicara adalah gurunya.
3.      Mengarang
Misalnya: anak bercerita kepada temannya bahwa ia sudah sering naik pesawat terbang ke luar negeri padahal ia belum pernah melakukannya.
4.      Membuat tuduhan palsu
            Misalnya: anak memecahkan gelas tetapi ia mengatakan bahwa yang memecahkan gelas itu adalah adiknya.


[1] Sahabat Nestle, Ajari Si Kecil Berempati, dalam situs www.sahabatnestle.com
[2] Sri Rahmawati, Menyikapi Anak Berbohong,dalam UMMI, Jakarta: Edisi No. 6/XII/2000

(Bersambung)

0 komentar:

Posting Komentar

Tepat Waktu Setiap Waktu

Arsip

AMANAH Media Utama Paninggaran HP/WA 085200180842 ©2022. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Statistik Blog

Copyright © TK Pertiwi Paninggaran | Powered by Blogger
Design by AnarielDesign | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com