Saat menyampaikan sambutannya, Hamid Muhammad mengingatkan, pada 2011 lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, telah mencanangkan Gerakan Nasional Paudnisasi. Gerakan ini diluncurkan untuk menyiapkan generasi yang lebih baik dimasa depan.
Untuk mendukung Gerakan Nasional itu, lanjut Hamid, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyiapkan sejumlah program. Salah satunya adalah Gerakan Bunda PAUD. Melalui Bunda PAUD ini diharapkan dapat membantu melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pendidikan anak usia dini. Dengan begitu diharapkan tidak ada lagi anak usia dini diseluruh Indonesia yang tidak mendapatkan layanan PAUD. “Kebijakan ini juga diikuti dengan kebijakan lain seperti satu desa satu paud,” kata Hamid.
Karena itu menurut Hamid, Ditjen PAUDNI sangat fokus pada pendidikan anak usia dini. Sebab berdasarkan hasil penelitian, kemampuan intelektual anak berkembang di usia 6 tahun. Sedangkan perkembangan fisik otak anak hampir 90 persen dicapai pada usia 6 tahun. “Kalau kita menyianyiakan kesempatan ini maka anak-anak kita tidak mengalami pembinaan pada masa emasnya,”kata hamid.
Padahal menurut Hamid, usia PAUD merupakan usia emas anak. Di usia itulah, perlunya menanamkan semua nilai dan kemampuan yang dapat menjadi bekal di usia dewasa. “Inilah mengapa kita sangat peduli betul dengan anak usia dini,”tegas hamid.
Hanya saja lanjut hamid, upaya tersebut membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah. Sebab bila hanya Pemerintah Pusar saja, tentu tidak akan sanggup untuk menangani anak usia dini yangkini sudah mencapai 30 juta anak. “Kita layani betul anak-anak kita sehingga mereka berkembang secara optimal,”pesan Hamid.
Sejatinya menurut Hamid, pendidikan anak usia dini ini harus dilayani dari tiga aspek. Pertama, layanan pendidikannya. Kedua, layanan kesehatan dan gizinya. Ketiga, perlindungan bagi anak-anak kita.
Layanan pendidikan lanjut Hamid, harus difokuskan pada pendidikan karakter. Basis pendidikan harus bisa mengembangkan watak dan karakter anak-anak. Hanya kata Hamid, pembentukan karakter itu tidak bisa dibangun dalam setahun atau dua tahun. Sebab pembentukan karakater merupakan pembangunan berkelanjutan dari lahir hingga sampai kapanpun. “Itulah kenapa penanaman karakter anak di usia dini itu menjadi sangat penting,”tegas Hamid.
Sedangkan layanan kesehatan dan gizi, menurut Hamid sangat penting untuk mendukung anak usia dini kedepannya agar dapat berkembang. Hamid mensinyalir, menurut hasil survey yang dilakukan Kementerian Kesehatan, menyebutkan sebanyak 46 persen siswa SD di Indonesia mengalami malnutrisi. Jika ditarik mundur ke anak usia dini, fakta ini juga tampaknya tidak jauh berbeda terjadi pada mereka. “Karena itu selain melayani pendidikan anak-anak usia dini untuk menggerak motorik, juga jangan lupa masalah kesehatan dan gizi anak usia dini. Karena itu yang akan mendukung anak-anak kita kedepan berkembang lebih baik,”jelas Hamid.
Sementara terkait layanan perlindungan anak, menurut Hamid, juga sangat penting. Apalagi saat ini Hamid berpandangan anak usia dini belum aman dari segala macam ancaman. Bahkan sekolah yang terkenal dengan sekolah international juga ada yang masih memperlakukan anak tidak terhormat. “Karena itu layani anak-anak itu dari tiga hal tersebut,”kata hamid.
Sumber: PAUDNI
0 comments:
Posting Komentar