Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan fase pendidikan dan investasi
yang paling penting. Menyadari hal itu, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) mendirikan PAUD Percontohan di lingkungan
kantor Kemendikbud, yang diberi nama PAUD KM “0”. Diharapkan, keberadaan
PAUD ini bisa menjadi contoh bagi lembaga PAUD lain di Indonesia.
Mendikbud
Anies Baswedan mengatakan, Oxford baru saja mengeluarkan studi mengenai
pentingnya pendidikan anak usia dini sebagai sebuah investasi hidup.
“Bahwa untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
itu perbaiki PAUD-nya. Investasi pendidikan yang menghasilkan
pengembalian terbesar adalah investasi di pendidikan usia dini," ujar
Mendikbud Anies Baswedan saat acara peresmian PAUD KM “0” di Kantor
Kemendikbud, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Ia mengatakan, PAUD di
Kemendikbud harus menjadi PAUD terbaik dan bisa dicontoh oleh pengelola
PAUD lain se-Indonesia. Mengenai pemilihan nama PAUD KM “0”, Mendikbud
menuturkan, filosofinya adalah bahwa pendidikan anak usia dini itu
dimulai dari usia 0 tahun. Dan di titik 0 Km itulah dimulainya fase
pendidikan anak usia dini yang berperan besar dalam menentukan fase
kehidupan selanjutnya.
Beberapa hal yang bisa dicontoh dari PAUD
KM “0” adalah fasilitas dan kebijakan di PAUD Kemendikbud. "Ada studi
bandingnya, termasuk soal permainan-permainan terbarunya. Bahkan tim
Kemendikbud juga membandingkan dengan PAUD terbaik yang ada di
Indonesia," ujar Mendikbud. Sedangkan untuk kebijakan, PAUD KM “0” tidak
mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) kepada
anak-anak. Hal itu sesuai dengan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009
tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
Fasilitas di PAUD KM
“0” memang sangat lengkap dan baik. Ruangan-ruangannya terbagi menjadi
ruangan yang tematik, antara lain ruang seni dan kreatif yang dilengkapi
dengan berbagai mainan yang merangsang kreativitas anak, area bermain
peran yang dilengkapi dengan pakaian anak dari berbagai
profesi/pekerjaan dan peralatannya, ruang musik dengan berbagai alat
musik tradisional maupun modern, area balok dan gerak, hingga area
basah, di mana anak-anak dapat bermain air di kolam kecil serta bermain
pasir. Selain itu ada juga ruang anak usia 1-2 tahun, ruang anak usia
2-3 tahun, ruang Pra SD, ruang tidur, ruang bayi, ruang laktasi, ruang
ibadah, dan ruang makan.
Dengan tersedianya fasilitas yang baik
di PAUD KM “0”, Mendikbud berharap kualitas pendidik PAUD, atau kerap
dipanggil “Bunda PAUD”, juga semakin meningkat. “Bunda PAUDnya juga
harus state of the art. Semua yang terlibat di sini harus terus
mau belajar dan memanfaatkan berbagai media dan sumber untuk mendidik
anak-anak kita dengan pendekatan yang terbaru,” tuturnya.
PAUD KM
“0” Kemendikbud sebelumnya bernama Taman Penitipan Anak (TPA) Mekar
Asih. TPA Mekar Asih Kemendikbud telah berdiri sejak tahun 1995. TPA
tersebut merupakan sarana pemenuhan kebutuhan para pegawai Kemendikbud
yang mempunyai anak usia dini, akan pendidikan, perawatan, pengasuhan,
pemberian kasih sayang dan perlindungan saat orang tuanya bekerja.
TPA/PAUD di Kemendikbud dikelola oleh Yayasan Bakti Idhata yang berada
di bawah naungan Dharma Wanita Persatuan Kemendikbud.
Sumber: Kemdikbud
0 comments:
Posting Komentar